Editor Yoga Sukmana JAKARTA
KOMPAS.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa mengatakan, tahun 2022 merupakan tahun penting untuk pemulihan ekonomi nasional.
“Di 2021 pemulihan ekonomi masih belum optimal karena masih fokus pada penanganan pandemi, sehingga masih terdapat recovery gap yang lebar. Akan tetapi pada 2022 nanti sangat penting untuk pemulihan dan juga perlu memberikan optimisme yang realistis pada publik,” ujar Suharso dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Senin, (30/8/2021).
Meski dalam masa recovery, Suharso mengatakan pemerintah juga memerlukan intervensi kebijakan yang tepat, pertumbuhan ekonomi yang potensial sepanjang 2022 sampai 2045 yang diperkirakan akan sebesar 6,3 persen. Sementara, pertumbuhan ekonomi pada kisaran 5 persen adalah business as usual atau seperti sebelum Covid-19.
Selain itu, Ia menambahkan pertumbuhan ekonomi merupakan agregasi dari pelaksanaan rencana program-program pembangunan, yang telah melalui proses pembahasan lintas sektor, Pemerintah Daerah, dan melalui proses politik. “Ke depannya untuk Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2022, pemerintah telah merencanakan pelaksanaan berbagai major project yang diarahkan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi dan sasaran pembangunan lainnya,” kata Suharso.
Sehingga, demi tercapainya pemulihan ekonomi di 2022, Suharso bilang, perlu adanya keseimbangan antara kebijakan makro untuk stabilitas dalam pertumbuhan jangka panjang. Kebutuhan jangka panjang tersebut agar meningkatkan produktivitas. (Siti Masitoh | Noverius Laoli)